| Wejangan Syekh Abdul Qodir Jaelani tentang QONAAH ![]() ![]() |
| 1. Orang yang tidak mempunyai harta dan membutuhkannya disebut fakir. Dalam menyikapi |
| kebutuhan harta tersebut, terdapat 5 keadaan : |
| a) Jika diberi harta dia tidak suka, enggan mengambilnya dan benci karena dia menjaga |
dirinya dari kejahatan, bahaya serta gangguan dari harta. Orang fakir golongan ini |
| dinamakan orang ZUHUD, yaitu orang yang memandang harta sama dengan memandang |
| batu dan tanah. Ini adalah tingkat tertinggi. |
| b) Tidak gemar kepada harta dan tidak pula membencinya. Dia zuhud apabila memperoleh |
| harta. Orang seperti ini adalah orang yang RIDLO. |
| c) Suka kepada harta daripada tidak ada, tetapi kesukaannya itu tidak sampai kepada rakus, |
| yang selalu kurang dan ingin bertambah. Dia mau mengambil harta jika harta itu tidak |
| syubhat dan halal secara mutlak. Orang seperti ini dinamakan QONAAH, yaitu |
| menerima dengan senang apa yang ada ditangannya sendir i, apa yang telah d imilikinya. |
| d) Tidak punya harta lantaran lemah tidak bisa mencar inya, dan seandainya masih mampu |
| tentu akan dicar inya mesk ipun dengan bersusah payah. Dia akan sibuk mencarinya. |
| Orang seperti ini meskipun tidak mempunyai harta, tetapi tergolong orang RAKUS dan |
| tercela. |
| e) Harta yang dibutuhkan itu memang benar-benar sangat dibutuhkan sebagai kebutuhan |
| pokok, seperti orang yang dalam keadaan lapar dan tidak punya pakaian. Maka mencari |
| harta dalam keadaan demik ian itu, sekalipun sangat ingin bukanlah dinamakan cinta |
| harta, karena yang tidak dimiliki sangatlah dibutuhkan. |
| 2. Wahai hamba Allah, berhentinya keinginan ter hadap apa yang sudah diberikan kepadamu, |
| dan tidak ada lagi keinginan untuk menambah dari yang sudah ada adalah sifat qonaahmu |
| yang terpuji. |
| Ketahuilah bahwa qonaah itu adalah menerima dengan rela apa yang telah ada, memohon |
| kepada Allah tambahan yang pantas disertai usaha karena mencari keridlaan Allah, |
| menerima dengan sabar akan takdir Allah, bertawakkal kepada-Nya, dan tidak tertarik oleh |
| tipu daya dunia. |
| Yakinlah kamu bahwa qonaah adalah suatu sikap hidup yang harus dimiliki oleh setiap orang |
| muslim, karena dengan ber-qonaah hati menjadi tenang, bahkan menjadi suatu modal yang |
| tak pernah habis, dalam situasi dan kondisi apapun. |
| 3. Sikap qonaah adalah suatu sikap yang dituntut oleh orang sufi, karena dengan sikap qonaah |
| mereka dapat terhindar dari ajakan nafsu terhadap dunia dan kemewahannya, dan keinginan |
| nafsu kepada dunia ini tidak akan pernah puas, bahkan akan membawa manusia untuk selalu |
| disibukkan dengan urusan dunia saja, sehingga lupa untuk mempersiapkan kehidupan akherat |
| dan lupa kepada Tu hannya. |
| Sifat qonaah adalah suatu sikap yang dapat mendidik manusia untuk bersyukur terhadap |
| nikmat Allah, dan dengan bersyukur terhadap nikmat Allah itulah akhirnya manusia |
| memperbanyak beribadah kepada-Nya. |


| 4. Wahai hamba Allah, sesu nggu hnya agama menyuruh qonaah itu adalah qonaah hati, bukan |
| qonaah ikhtiar , bukan qonaah usaha dan bukan pula qonaah bekerja. Oleh karena itu sahabat |
| Rasulullah saw adalah orang-orang yang kaya, melakukan perdagangan keluar negeri, sedang |
| mereka termasuk orang-orang yang qonaah. Adapun manfaat qonaah adalah amat besar |
| sewaktu harta itu hilang dengan tiba-tiba. |
| Wahai hamba Allah, maksud qonaah itu sangat luas. Qonaah menyuruh manusia untuk betul- |
| betul percaya akan adanya kekuasaan yang melebihi kekuasaan manusia. Qonaah menyuruh |
| sabar menerima ketentuan Allah jika ketentuan itu tidak menyenangkan, dan menyuruh |
| bersyukur bila Allah menjamin kenikmatan kepadanya. Dalam hal yang demikian, manusia |
| masih tetap disuruh berusaha keras, dengan kekuatan tenaga dan harta benda, dikarenakan |
| selama manusia masih hidup masih diwajibkan beru saha mencari rezeki. Kamu bekerja |
| bukan berarti meminta tambahan dari yang telah ada dan tidak merasa cukup terhadap apa |
| yang telah ada di tangan, tetapi kamu bekerja sebab kamu masih hidup dimana orang hidup |
| itu wajib bekerja. Inilah maksud qonaah. |
0 komentar:
Posting Komentar