Senin, 22 Agustus 2011

Kisah Rasulullah: Air Tuba dibalas Air Susu

Senin, 22 Agustus 2011
Inilah teladan Rasulullah menghadapi orang-orang yang memusuhinya. Meski disakiti, beliau tetap berbuat baik. Nah, bagaimana dengan kita? Semoga kita termasuk orang-orang yang meneladani beliau...


Nabi SAW bukanlah seorang kekasih Allah SWT yang dimanjakan Tuhan. Beliau harus berjuang dan bekerja keras dalam mengemban amanah Allah selaku utusan-Nya. Beliau sering dihina, dicaci, dan diancam oleh musuh-musuhnya dalam memperjuangkan tegaknya kebenaran ajaran Islam.
Dalam suatu masa, tiap kali Rasulullah membuka pintu pagi-pagi untuk menjalankan shalat Subuh di masjid, sudah tertumbuk di ambang pintu rumah beliau kotoran. Nabi mengambil air dan membersihkan tempat itu dahulu, baru bisa meneruskan niatnya.
Besoknya, pagi-pagi, bukan setumpuk kotoran manusia yang beliau dapatkan di muka pintu, malah dua tumpuk besar. Dan esok harinya, bertambah lagi hingga tingga gundukan besar. Demikianlah selanjutnya.
Namun Nabi tidak mengeluh. Dengan sabar beliu bersihkan sendiri tempat bernajis itu tiap hari, sampai akhirnya orang jahat yang melakukan perbuatan keji itu merasa bosan sendiri dan menghentikan tindakannya menumpuk kotoran di depan pintu rumah Nabi SAW.
Lepas kejadian itu, Nabi belum terbebas dari kejahatan musuh-musuhnya. Tiap kali beliau melalui sebuah rumah berloteng dalam perjalanan ke masjid, selalu dari jendela atas ada seseorang yang membuang air najis ke kepala beliau. Begitu yang beliau alami setiap hari. Namun Nabi tidak marah. Bahkan tatkala beberapa hari sesudah itu tidak ada air najis yang ditumpahkan ke kepalanya dari jendela loteng itu, Nabi bertanya kepada para sahabat.
“Ke mana orang yang tinggal di loteng atas itu?”
“Ada apa ya Rasulullah?” tanya para sahbat, sebab mereka heran mengapa Nabi menanyakan keadaan orang kafir yang menghuni loteng atas itu.
“Tiap hari biasanya ia selalu memberikan sesuatu kepadaku. Hari ini tidak. Jadi aku bimbang tentang keadaannya.”
“Kebimbanganmu tidak keliru, ya Rasulullah. Orang itu sedang sakit keras dan tidak keluar dari kamarnya.”
Maka Nabi SAW menyuruh istrinya menyiapkan makanan untuk beliau bawa sendiri ke rumah orang jahat itu, sambil menengok keadaan sakitnya dan mendoakan agar cepat sembuh.
Orang itu sangat terperanjat menerima kedatangan Rasulullah dengan membawa makanan yang lezat-lezat, padahal setiap hari ia memberikan air najis kepadanya. Orang itu pun amat malu dan menangis-nangis minta maaf.


Dengan lapang dada Rasulullah memberi maaf, sehingga orang itu kemudian menjadi sahabat setia. Apalagi dari kalangan kaum lain. Sedangkan paman Nabi saja, Abu Jahal, juga sangat jahat kepadanya. Pernah Abu Jahal mengirim utusan yang mengatakan bahwa ia tengah menderita demam hebat, ingin ditengok oleh Rasulullah SAW.
Sebagai kemenakan yang berbakti, Rasulullah segera bergegas hendak berangkat menuju rumah Abu Jahal.
Pemimpin orang musyrik itu sebetulnya tidak sakit. Ia telah menyiapkan lubang di depan pembaringannya yang di atasnya ditutup dengan permadani, sedangkan di dalam lubang itu telah dipasanginya beberapa tonggak yang runcing-runcing. Maksudnya untuk menjerumuskan Nabi SAW ke dalamnya.
Nabi kedengaran mulai melangkah masuk ke dalam kamar Abu Jahal. Tokoh busuk itu cepat-cepat menutupi badannya dengan selimut sambil pura-pura merintih. Namun dalam pendengaran Rasulullah, rintihan Abu Jahal itu tidak wajar dan berlebih-lebihan, tidak sesuai dengan wajahnya yang tetap cerah dan kemerahan.
Maka Nabi pun tahu, pasti Abu Jahal sedang menyiapkan jebakan untuknya. Karena itu, begitu beliau hampir menginjak permadani yang di bawahnya menganga sebuah lubang berisi tonggak-tonggak runcing, beliau segera permisi lagi dan keluar tanpa sepatah kata pun.
Abu Jahal terkejut. Ia bangun dan memanggil-manggil Nabi agar datang mendekat kepadanya. Karena Nabi tidak menggubris, Abu Jahal lalu bangkit dan melompat ke permadani hendak mengejar Nabi. Ia lupa akan perangkap yang dibuatnya sendiri. Akibatnya ia terjerumus sendiri ke dalam lubang itu dan menderita luka-luka yang cukup parah.
Akhirnya terpenuhi juga keinginan Abu Jahal ingin ditengok Rasulullah. Sebab setelah terperosok ke lubang itu ia betul-betul sakit. Nabi pun datang membawakan makanan-makanan lezat yang diterima Abu Jahal dengan muka kecut.
Begitulah teladan Rasulullah dalam menghadapi orang-orang yang jahat dan ingin mencelakakannya. Beliau membalasnya dengan kebaikan. Air tuba dibalas air susu. Dan ini membuat musuh-musuhnya malu, insyaf, lalu meminta maaf, bahkan ada pula yang menerima risalah Rasulullah. Kecuali, tentu saja, Abu Jahal, karena gembong kaum musyrikin ini, meski mengetahui kebenaran risalah Rasulullah, hatinya telah tertutup oleh kesombongannya.


sumber http://majalah-alkisah.com/

0 komentar

Membaca Shalawat untuk Nabi

Membaca shalawat adalah salah satu amalan yang disenangi orang-orang NU, disamping amalan-amalan lain semacam itu. Ada shalawat “Nariyah, ada “Thibbi Qulub”. Ada shalawat “Tunjina”, dan masih banyak lagi. Belum lagi bacaan “hizib” dan “rawatib” yang tak terhitung banyaknya. Semua itu mendorong semangat keagamaan dan cita-cita kepada Rasulullah sekaligus ibadah.


Salah satu hadits yang membuat kita rajin membaca shalawat ialah: Rasulullah bersabda: Siapa membaca shalawat untukku, Allah akan membalasnya 10 kebaikan, diampuni 10 dosanya, dan ditambah 10 derajat baginya. Makanya, bagi orang-orang NU, setiap kegiatan keagamaan bisa disisipi bacaan shalawat dengan segala ragamnya.


Salah satu shalawat yang sangat popular ialah “Shalawat Badar”. Hampir setiap warga NU, dari anak kecil sampai kakek dan nenek, dapat dipastikan melantunkan shalawat Badar. Bahkan saking populernya, orang bukan NU pun ikut hafal karena pagi, siang, malam, acara dimana dan kapan saja “Shalawat Badar” selalu dilantunkan bersama-sama.


Shalawat yang satu ini, “shalawat Nariyah”, tidak kalah populernya di kalangan warga NU. Khususnya bila menghadapi problem hidup yang sulit dipecahkan maka tidak ada jalan lain selain mengembalikan persoalan pelik itu kepada Allah. Dan shalawat Nariyah adalah salah satu jalan mengadu kepada-Nya.


Salah satu shalawat lain yang mustajab ialah shalawat Tafrijiyah Qurtubiyah, yang disebut orang Maroko shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak apa yang tidak disuka, mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat Nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat bi idznillah. Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam.


Imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (fardlu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rejekinya tidak akan putus, disamping mendapatkan pangkat/kedudukan dan tingkatan orang kaya. (Khaziyat al-Asrar, hlm 179)


Simak sabda Rasulullah SAW berikut ini:


وَأخْرَجَ ابْنُ مُنْذَة عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ الله عَنهُ أنّهُ قال قال َرسُوْلُ اللهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ: مَنْ صَلّى عَلَيَّ كُلّ يَوْمٍ مِئَة مَرّةٍ – وَفِيْ رِوَايَةٍ – مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِي اليَوْمِ مِئَة مَرّةٍ قَضَى اللهُ لَهُ مِئَة حَجَّةٍ – سَبْعِيْنَ مِنْهَا في الأخِرَةِ وَثَلاثِيْنَ فِي الدُّنْيَا – إلى أنْ قال – وَرُوِيَ أن النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عليه وسلم قال : اكْثَرُوا مِنَ الصَّلاةِ عَلَيَّ فَإنّهَا تَحِلُّ اْلعَقْدَ وَتَفْرجُ الكُرَبَ – كَذَا فِيْ النزهَةِ


Hadits Ibnu Mundah dari Jabir, ia mengatakan: Rasulullah SAW bersabda: Siapa membaca shalawat kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia. Sampai kata-kata … dan hadits Rasulullah yang mengatakan: Perbanyaklah shalawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah.


Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat tadi. Seperti tersebut dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda: Hidupku, juga matiku, lebih baik dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal-amal kalian disampaikan kepadaku; jika saya tahu amal itu baik, aku memuji Allah, tetapi kalau buruk aku mintakan ampun kepada Allah. (Hadits riwayat Al-hafizh Ismail Al-Qadhi, dalam bab shalawat ‘ala an-Nabi).


Imam Haitami dalam kitab Majma’ az-Zawaid meyakini bahwa hadits di atas adalah shahih. Hal ini jelas bahwa Rasulullah memintakan ampun umatnya (istighfar) di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa Rasul untuk umatnya pasti bermanfaat.


Ada lagi hadits lain. Rasulullah bersabda: Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa menjawab salam itu. (HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam an-Nawawi, dan sanadnya shahih)


KH Munawwir Abdul Fattah
Pengasuh Pesantren Krapyak, Yogyakartahttp://akucintanabi.blogspot.com/

0 komentar

Minggu, 21 Agustus 2011

Kedermawanan Rasul SAW di Bulan Ramadhan

Minggu, 21 Agustus 2011






Ditulis Oleh: Habib Munzir Almusawa  
Hadirin & hadirat yang dimuliakan Allah SWT, khususnya para habaib, para sesepuh, para ulama juga Dewan pimpinan Masjid Raya AlMunawar yang hadir di malam ini bersama kita KH. Ali Nurdin mata’anallahbihi


Kembali kita membaca riwayat Nabi kita Muhammad Saw


عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ :كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَة


(صحيح البخاري)


Dari Ibn Abbas ra berkata: Bahwa Rasulullah saw adalah manusia yang paling dermawan, dan bahwa beliau saw lebih dermawan lagi dibulan Ramadhan, ketika sering dikunjungi Jibril (as) dan bahwa ia dikunjungi (Jibril as) setiap malam dibulan Ramadhan dan memperdalam Al Qur’an, dan Sungguh Rasulullah saw lebih dermawan terhadap perbuatan baik dari angin yang berhembus (sangat ringan dan cepat berbuat baik tanpa merasa keberatan)” (Shahih bukhari)


حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الْحَمْدُلِلهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذَا اْلجَمْعِ اْلعَظِيْمِ


Limpahan puji kehadirat Allah Swt Yang Maha Luhur, Yang Maha Memuliakan hari – hari kita dengan tuntunan ma’rifat yang lebih indah dari sebelumnya dan semoga semakin indah di masa mendatang. Segala Puji atas Rahmat Allah Swt yang mengumpulkan kita dan mendapatkan keagungan Nya swt, yang paling kecilnya atau pada pengampunan-Nya. Segala puji Rahmat Allah Swt yang melimpahkan keberkahan bagi hamba – hambaNya di malam – malam bulan ramadhan ini.


Sudah kita lewati tadi sholat tarawih 20 rakaat, yang jumlah 20 rakaat itu berarti sujudnya berjumlah 40x. Malam ini kita telah melakukan 40x sujud kepada Allah Swt, maka apabila diteruskan selama sebulan maka akan berjumlah 1.200x sujud. Selamat datang wahai bulan seribu sujud, selamat datang wahai bulan yang dimuliakan Allah Swt, selamat datang wahai bulan harapan atas terkabulnya hajat pada Yang Maha Tunggal, selamat datang bulan pembersih kesedihan yang selama ini selalu menghinggapi sanubari kami. Selamat Datang Rahmat Allah Swt, selamat datang Rahmat Ilahi yang berlimpah zhahiran wa bathinan. Swlamat Datang hari pengampunan dan pembebasan kami dari api neraka. Itulah Janji Sayyidina Muhammad Saw
Image
Hadirin & hadirat, bulan ramadhan adalah bulan yang wajib berpuasa di siang harinya, yakni bagi yang muslim, bagi yang sehat, bagi yang aqil baligh dan bagi yang tidak dalam keadaan safar karena kalau di dalam keadaan safar tidak diwajibkan berpuasa. Sebagaimana dalam madzhab Imam Syafi’I, syarat safar ada 2, yang pertama adalah sebelum subuh berangkat ke tempat tujuan dan yang kedua jarak perjalanan sudah lebih dari 82km (marhalahtain) maka dengan syarat safat tersebut boleh melakukan qashar pada sholat dan puasa ramadhannya boleh dibatalkan. Apabila Pergi ke bandung dengan jarak tempuh 100km & menetap selama 3 hari sementara berangkatnya pagi (sesudah subuh) maka tidak bisa kita buka puasanya di hari itu namun di hari esoknya (hari ke 2 & ke 3) baru dibolehkan untuk tidak berpuasa. Karena seluruh madzhab sudah sepakat bahwa jarak yg boleh jamak qashr adala marhalatain, yaitu 82km/lebih, pada pertanyaan waktunya safar itu berapa lama ? waktunya safar 6 hari. Pastinya atau lebih jelasnya secara syariahnya 4 hari selain hari datang dan hari pulang.


6 hari itu, misalnya datang hari senin maka dihitung senin, selasa, rabu, kamis, jum’at & pulang hari sabtu. Selama 6 hari itu boleh terus jamak sholat & boleh batal puasa (puasa kelak di qadha) apabila syarat perjalanan lebih dari 82km. Sementara apabila niat tinggal lebih dari 6 hari itu maka selesailah masa untuk jamak sholatnya dan masa boleh batal puasanya dg masuknya ia pertama kali pada hari pertama ke wilayah tujuannya.


Contohnya lagi rumah saya di daerah Depok, perbatasan dengan Jakarta hanya beberapa meter dari rumah saya, sementara saya kerja di Jakarta bagaimana hal ini ? berbeda wilayah namun hanya berjarak beberapa kilometer saja, boleh jamak shalat, berapapun jarak & waktu yang ditempuh namun sudah beda wilayah. Sementara Apabila masih di wilayah Jakarta, misalnya dari Jakarta Utara masuk ke Jakarta Barat maka tidak boleh menjamak shalat walaupun beberapa puluh kilometer jaraknya.


Hadirin & hadirat yang dimuliakan Allah, Jamak shalat disini hanya jamak saja bukan jamak qashar. Dan yang dapat di Jamak waktu shalat itu ada 2, yakni menjamak sholat waktu dhuhur ke waktu ashar atau ashar ke waktu dhuhur dan waktu maghrib ke isya atau isya ke waktu maghrib. Sementara shalat Subuh tidak dapat dijamak akan tetapi kalau kelewatan sholat subuh maka di Qadha namanya bukan dijamak. Jika perjalanan melebihi 82 km maka boleh jamak qashr.


Maka ketika ia sedang dalam keadaan safarnya itu, safar dunal maksiah, tapi safarnya ini adalah safar yang mubah atau safar yg bukan untuk hal dosa, Safar yang mubah itu adalah safar yang dibolehkan & tidak berdosa, sementara safar yang mendapat pahala yakni safar yang sunnah, seperti ziarah. Ziarah bukan bid’ah melainkan sunnah. Tapi karena haditsnya


لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى


(صحيح البخاري)


“Janganlah kalian berjuang memaksakan diri untuk berangkat ke masjid kecuali pada tiga masjid, Masjidil Haram, Masjid Rasul saw, dan Masjid Al Aqsha” (Shahih Bukhari)


Yakni Tidak disuruh berangkat ke Masjid Sunan Bonang, Sunan Ampel atau Sunan Kalijaga & Nabi Saw hanya menyebutkan 3 masjid. Dalam hal ini Al Imam Ibn Hajar Al Atsqalani didalam Fathul Baari bisyarh Shahih Bukhari menjelaskan tetang hadits tersebut yang dimaksud adalah ziarah masjidnya bukan ziarah makamnya.


Hadirin & hadirat, semua masjid sama kecuali 3 masjid tadi yakni Masjidil Haram, Masjid Al Aqsa, Masjid Nabawi. Cuma 3 masjid sementara masjid yang lain sama. Saya mau berangkat ke masjid keong mas, maka sama pahalanya dg shaalat di masjid lainnya selain 3 mashid agung diatas, pahalanya sama juga tapi kalau niatnya untuk ziarah maka hal ini berbeda, demikian yang dikatakan oleh Imam Ibn Hajar. Misalnya Saya datang ke masjid Sunan Ampel bukan mau ke masjid Sunan Ampelnya tapi ziarah ke Sunan Ampelnya itu diBolehkan. hadirin & hadirat yang dimuliakan Allah. Misalkan lagi Saya mau pergi ke Yordan, saya mau pergi ke Mu’tah untuk ziarah ke masjid sayyidina Ja'far bin Abi Thalib ra untuk singgah ke masjidnya Imam Ja’far bin Abu Tholib yang makamnya ditengah masjid, hal itu dibolehkan karena mau ziarah ke Sayyidina Ja’far bin Abu Tholibnya bukan ke masjidnya,
demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah. Jadi kadang – kadang orang itu memahami hadits sepotong – sepotong saja.


Nah demikian itulah yang disebut safar sunnah. Ada yang disebut safar wajib, safar wajib seperti jihad fisabilillah. Ada pula yang disebut safar makruh, apa itu safar makruh ? yaitu safar sambil menjual barang – barang yang makruh, barang makruh ada banyak. Ada safar yang haram yaitu safar sambil menjual barang – barang yang haram. Kalau barang – barang yang haram nggak usah kita sebutkan, seperti jual senjata tajam, jual bom dll, nah semua itu tak bisa kita jamak shalatnya walaupun safarnya jauh, tidak pula bisa tidak puasa dg alas an safar, kecuali jika untuk safar yg mubah, sunnah dan wajib. .
Hadirin & hadirat hal ini perlu dibahas namun sebelumnya saya meminta Maaf kepada saudara – saudariku bahwa kaki saya agak sedikit kambuh jadi kalau bicara saya miring kesini & miring kesana


Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,


Saya menyarankan pada saudara – saudariku yang kucintai, yang kumuliakan, adik – adikku yang InsyaAllah selalu bersamaku didalam keluhuran dunia dan akhirat. Hindarilah di bulan Ramadhan dari pada pemakaian petasan. Saran dari orang yang sangat menyayangimu dunia dan akhirat. Apabila nasib saya di neraka maka kalian di sorga. Tapi kalau saya masuk sorga, tak satupun dari kalian yang kulupakan sebelum kalian sampai ke sorgaNya Allah.


Jadi hindari pemakaian petasan, kalau bisa tidak usah digunakan. Hal Ini sesuai dengan haditsnya yang kita baca bahwa Nabi Saw itu adalah orang yang paling dermawan dan paling dermawan di bulan ramadhan dan beliau itu dermawannya seperti angin yang berhembus, kalau angin berhembus itu tak peduli siapa yg beliau beri dan tak mengingat ingatnya, mungkin lupa, dulu kamu pernah memberi saya, nggak tau saya lupa, demikian dermawannya Rasul saw, .dermawannya seperti itu, seperti angin cepatnya. Cepat sekali.


Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,


Masalah petasan nih, gimana kalau kita bersedekah aja. Kenapa?,.masalahnya saudara – saudariku, yg senang dan terhibur kan Cuma kita sendiri, beda jauh dg sedekah, orang lain yg mendapat manfaat banyak darimu daripada pahala, dan tidak menngganggu orang lain. Tapi kalau petasan, kalian yang senang, orang lain yang terganggu apalagi kalau sudah sepuh (lanjut usia, lain lagi kalau orang yg bangunkan sahur orangnya tak bangun bangun, apalagi kalau sudah setengah lima belum bangun maka dibunyikan ditelinganya…. (dg Nada canda)


Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Agar kalian ketahui, membangunkan orang sahur itu biar saja bangun sendiri tanpa perlu petasan jam 2, setengah 2, setengah 3, maka biarkan saja. Mau sahur nggak sahur, jam 4 dibangunkan, kini semua rumah sudah ada alarm, beda dg dulu.


saudara – saudariku, maafkan saya karena ada sedikit kaget kalau dengar petasan itu sedih. Kenapa ? karena Ayah saya meninggal sebab dengar suaraletusan petasan. Ayah saya itu kalau dalam perhitungan hijriyahnya wafat pada 19 sya’ban tapi kalau masehinya makam tahun tahun 1996 atau 1997 beliau memiliki penyakit jantung. Disuatu waktu tetangga sebelah membakar petasan dan beliau memegang dadanya berkali kali dan kesakitan kerena keget, setelah letusan itu berkali2, maka beliau meninggal.
Saya tak jumpa dg almarhum dan tak menyaksikan pemakamannnya, karena masih sekolah di hadramaut, pulang tahun 1998 cuma lihat pusaranya saja.


hadirin – hadirat, jadi kalau saya mendengar petasan maka miris hati saya karena Ayah saya dulu wafat gara – gara benda ini. Tapi jangan dijadikan patokan hukum ya ,jangan karena sebab kisah tadi maka kalian katakana pada orang2 bikin petasan itu haram.. yang haram adalah mengganggu masyarakat, .cuma saran saya lebih baik kumpulkan dananya untuk para fuqara agar para fuqara supaya nggak memikirkan ketupat saja. 10 hari sebelum ramadhan udah mikirin ketupat belum dibeli, nggak usah repot, nih dananya sudah siap..!, Cuma biasanya kalau ramadhan banyak fuqaranya, berjejer dijalanan, kenapa nih? Kemarin duduk disini sekali lewat ada yg beri 10.000, 20.000, saya berhenti dulu jadi tukang gado gado, ngemis aja dibulan ramadhan, untungnya lebih besar, tapa pake modal pula.., duh jangan sampai begitu, .demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.


mennyalakan petasan, berbeda kalau dalam perayaan maulid, atau ada acara besar, yah, masih bisa dimaklumi, walau saya tetap kurang suka, namun karena sudah lumrah maka masih bisa diterima dan difahami, dan semua orang juga tahu ada acara disitu, tapi kalau tengah malam, setengah 2 malam, setengah 3, membangunkan sahur tiap hari disiksa dengan itu, malam lebaran mati..! (nada canda). Tiap hari disiksa benda itu lantas pada puncaknya habis.


Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, selanjutnya kita dengarkan sekaligus kita renungkan khutbahnya Rasulullah Saw di akhir bulan sya’ban, beliau bersabda


Khutbah ini riwayatnya lemah tetapi telah diriwayatkan lebih dari 25 riwayat dan ditemukan juga di Musnad Ahmad, mustadrak ala shahihain, di shahih lainnya, kalau dipecah – pecah riwayat dhoifnya haditsnya…..shahih. Tapi kalau dipadu belum ada hadits yang meriwayatkan paduan ini, kecuali riwayatnya dhoif.


Wahai ………manusia, telah datang kepadamu bulan yang agung, bulan yang penuh keberkahan, bulan yang padanya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Allah jadikan puasa wajib pada siang harinya, Allah jadikan shalat malamnya sunnah. Barangsiapa yang mendekat kepada Allah dengan segala hal yang baik maka sama dengan hal – hal yang fardhu. Dikatakan oleh Allah yang melakukan sunnah di saat itu pahalanya sama dengan menunaikan hal yang wajib. Barangsiapa yang mengerjakan hal – hal yang fardhu di bulan ramadhan maka pahalanya 70x lebih besar daripada di bulan-bulan lainnya. Mau sholat subuh sama dengan 70x sholat subuh, mau sholat dhuhur sama dengan 70x sholat dhuhur. Demikianpula Hal – hal yang sunnah pahalanya sama dengan hal – hal yang fardhu. dIalah bulan sya’ban, dialah bulan ampunan dari Allah yang balasannya adalah sorga, dialah bulan untuk berderma. Hari dimana Allah Swt mensucikan orang – orang mukmin, orang – orang muslim di bulan ramadhan. Barangsiapa yang memberikan hidangan buka puasa maka baginya ampunan atas dosa – dosanya dan dibebaskan ia daripada api neraka. Semoga kita diantara mereka, amin. Dan ia mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berpuasa, yang diberi makan itu tanpa dikurangi sedikitpun pahalanya. Kalau orang puasanya setengah – setengah, pahalanya 50% , tapi kalau orang yang memberi makan yang puasa pahalanya bukan 50% melainkan 100% pahalanya. Urusan kekurangan makanan itu ditanggung sendiri,namun ia yg menafkahinya ia sempurna pahalanya


( Maka berkata para sahabat ) Tidak semua dari kita mampu untuk memberikan makanan kepada orang yang berpuasa, maka Nabi Saw bersabda kalau Allah memberikan pahala bagi mereka yang memberikan buka puasa pada orang yang berpuasa ramadhan ini walau hanya sekedar sebutir korma atau segelas air atau hanya sedikit makan. Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, barangsiapa yang meringankan pada para pembantunya maka Allah mengampuni dosa – dosanya, demikian Imam Ibn Hajar Al Atsqalani menjelaskan. Misalnya Hadirin – hadirat, yang punya pembantu, kalian adik – adik, mungkin ibumu punya pembantu dirumahmu janganlah bersikap galak dengan pembantumu karena di bulan ramadhan Allah menjanjikan pada sabda Nabi ringankan bebannya.


Saudara – saudariku yang kumuliakan, Rasul Saw bersabda melanjutkan khutbahnya: .perbanyak padanya 4 hal yaitu 2 hal yang diridhoi Allah dan 2 hal yang kalian tak mampu mendapatkannya kecuali dari kedermawanannya,. 2 hal yang membuka kerdihoan Allah adalah ucapan asyhaduala laa ilaaha ilallah, dan istighfar


(astaghfirullah) dan dua hal yg kita tidak mampu mendapatkannya kecuali dari Allah adalah meminta sorga dan minta dijauhkan dari neraka, (ucapa asyhadul alla ilaaha illallah, astaghfirullah, nas’alulaljannata wanaudzubikaminannaar), barangsiapa yang memberikan minuman, makanan jamuan kepada yang berpuasa maka ia tidak akan merasa haus selama – lamanya sampai ia masuk sorga.


Kita bermunajat, Ya Rabbiy di hari pertama dan di malam kedua bulan ramadhan ini, kami bermunajat kepada-Mu, malam ini yaitu malam di hari senin yang pertama di bulan ramadhan ini, kami berdoa kepada-Mu semoga Kau limpahkan maghfirah (ampunan) dan kabulkan hajat kami Ya Allah, amin. Bagi kami yang masih berputus asa dari memohon kepada-Mu bangkitkan harapan kami Ya Allah, ramadhan ini..ramadhan ini..ramadhan ini..jadikan tersingkirnya segala musibah, Kau selesaikan segala hajat kami dan berikan segala kemudahan dhahiran wa bathinan. Rabbiy jaga kota kami, Rabbiy jaga bangsa kami, dari musibah, dari bencana alam dari musibah – musibah yang besar & ganti dengan limpahan hujan hidayah,


فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا


Katakanlah bersama – sama……..


يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ... يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ


Hati yang berani kepada-Mu, hati yang penuh dengan sangka buruk pada-Mu, hati yang percaya pada-Mu, hati yang rindu pada-Mu dan Engkau Maha Melihat, Engkau Maha Tahu, Engkau Maha Mendengar, jangan biarkan kami didalam kesusahan, izinkan kami memanggil Nama-Mu, runtuhkan semua musibah,


يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لَاإِلهَ إِلَّا الله... لَاإِلهَ إِلَّا الله... لَاإِلهَ إِلَّا الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ


Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Kita terus bekerjasama dengan para aparat keamanan dan juga masih banyak ditemukan jamaah kita yang masih belum memakai helm. Jadi helmnya dipakai kalau majelis, dijaga nama baik majelis kita. Kita berikan contoh pada mereka bukan mengikuti mereka tapi kita jadi contoh, jadi yang memiliki helm pakailah, yang belum mempunyai helm segera kalau ada rezki untuk di beli.


Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
jagalah kepala kita ini jangan sampai celaka. menjaga amanahnya Allah akan dapat pahala. Helm dimana – mana standar SNI, kita Majelis Rasulullah pinjam 100 juta untuk beli 1.000 helm, ……sudah lunas ……….untuk supaya harganya dibawah standar daripada harga yang dipasaran, kita beli langsung ke pabriknya supaya tidak terlalu mahal dan harganya standar tapi tetap standar SNI. Bagian personil Kios Nabawi pernah saya tanya “helm, di malam nisfu sya’ban di monas laku berapa?”, “lumayan bib, laku 3 buah (jamaah tertawa, karena habib menunjukkan wajah yg aneh, ratusan ribu yg hadir majelis nisfu sya;ban malah helm yg laku Cuma 3 buah saja)” yang punya kemampuan beli silahkan beli dimana saja dan jaga nama baik Majelis Rasulullah Saw. Alhamdulillah… yang paling laku jaket, sebulan sampai 1.000 jaket, MasyaAllah!! Sementara helm hanya 3, bagaimana kalau saya instruksikan masuk Masjid harus pakai helm…………!maaf cuma becanda..


Jadi hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, kita harus jadi panutan, itulah pemuda, makanya begitu pemuda bergerak yang lain bergerak. Sumpah pemuda juga itu penggerak pemuda sebagai pelopor. orangtua dibelakang ketinggalan,. kalau pemuda itu kan menerobos ke depan……….untuk memberi contoh yang lebih baik. Rukun, aman, tertib, seperti kita ahlussunnah wal jamaah banyak, muslim juga tapi kita tidak dengan perbuatan anarkis……………….itu lebih jahat tuh. Itu kalau 1 bunyi door!, dor nya mereka itu menyamai 1000 petasan, dan darimana mereka mendapatkan itu?, ya dari tukan petasan yg dijual orang kita juga, 1.000 petasan itu rubuh rumah.


Jadi hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, jangan bukakan kesempatan, mumpung petasan rame dibeli petasan banyak, jadilah bom – bom yang siap untuk diledakkan dimana pun. Yang disalahkan orang – orang muslim, peci – peci putih bermain petasan. Dari petasan itu menimbulkan bahan peledaknya yang lebih bahaya.


Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah, saya tidak akan membahas petasan ini lebih panjang. Malam selasa yang akan datang majelis akan dimulai pada pukul 20.45wib, biasanya 20.30wib. tapi kita mundur 15 menit untuk memberi kesempatan orang tarawih. Jadi orang masih tarawih majelis sudah mulai, akhirnya nggak tarawih, jangan begitu ya. Jadi kita mulainya 20.45wib. atau 20.50wib kita mengikuti Masjid Almunawar, demikian hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah.


beberapa hari lagi, sekitar 2 minggu lagi, acara Haul Ahlul Badr dan Nuzulul Qur’an serta sekaligus dipadu dengan doa di malam kemerdekaan. Ada apa doa di malam kemerdekaan ? 17 Agustus 1945 itu tepat pada 17 ramadhan dimasa itu, jadi kita merayakan hari kemerdekaan, di istiqlal insya ALLAH, jadi bagian dari Haul Ahlul Badr, bagian dari Nuzulul Qur’an. Tempatnya dimana? Yg jelas gratis, .dimana?, kalau di geora bung karno bayar karcis. Kita mau bikin di Monas, tidak bisa Karena malam 17 Agustus itu, ring 1 banyak tenda – tenda tentara, jadi kita mengadakannya di Masjid Istiqlal. Malam 17 Agustus 2011 insyaAllah di Istiqlal. Kabar sudah sampai dari Guru Mulia Al Musnid AlHabib Umar bin Muhammad bin Hafidz dan beliau gembira, kenapa? Karena waktunya sama, 1 ramadhan disana (tarim, Yaman) 1 ramadhan disini, jadi malam 17 ramadhan disana malam 17 ramadhan disini. Beliau bergembira dengan acara kita, insyaAllah acara kita sukses.amin.


Selanjutnya qasidah penutup dan demikian saudara – saudariku yang kumuliakan, selanjutnya doa penutup oleh fadhilatul sayyid AlHabib Hud bin Muhammad bagir alattas, tafadhol masykuro.


sumber http://majelisrasulullah.org/

0 komentar

Sabtu, 20 Agustus 2011

Cerita Karomah Habib Munzir Al Musawwa

Sabtu, 20 Agustus 2011
Cerita Karomah Habib Munzir Al Musawwa
Cerita dari jamaah Majelis Rasulullah tentang Karomah Habib Munzir Al Musawwa


Artikel dibawah ini awalnya, dari web pembaca blog saya. Kemudian si pemilik web, mas yogo saptono memberikan sumber aslinya dari milist MajelisRasulullah majelisrasulullah@yahoogroups.com . Artikel dibawah ini merupakan postingan dalam milist tersebut yang dikirim oleh pemudasuci@yahoo.com. Beberapa bagian saya potong untuk mempermudah pembacaan. Selanjutnya tulisan dibawah ini merupakan isi postingan dimilist tersebut.


Ketika ada orang yg iseng bertanya padanya : wahai habib, bukankah Rasul saw juga punya rumah walau sederhana??, beliau tertegun dan menangis, beliau berkata : iya betul, tapikan Rasul saw juga tidak beli tanah, beliau diberi tanah oleh kaum anshar, lalu bersama sama membangun rumah.., saya takut dipertanyakan Allah kalau ada orang muslim yg masih berumahkan koran di pinggir jalan dan di gusur gusur, sedangkan bumi menyaksikan saya tenang tenang dirumah saya..


pernah ada seorang wali besar di Tarim, guru dari Guru Mulia Almusnid alhabib Umar bin Hafidh, namanya Hb Abdulqadir Almasyhur, ketika hb munzir datang menjumpainya, maka habib itu yg sudah tua renta langsung menangis.. dan berkata : WAHAI MUHAMMAD…! (saw), maka Hb Munzir berkata : saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.., maka habib itu berkata : ENGKAU MUHAMMAD SAW..!, ENGKAU MUHAMMAD.. SAW!, maka hb Munzir diam… lalu ketika ALhabib Umar bin Hafidh datang maka segera alhabib Abdulqadir almasyhur berkata : wahai umar, inilah Maula Jawa (Tuan Penguasa Pulau Jawa), maka Alhabib Umar bin Hafidh hanya senyam senyum.. (kalo ga percaya boleh tanya pada alumni pertama DM)


lihat kemanapun beliau pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta, bahkan sampai ke pedalaman irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yg sudah ratusan tahun belum dijamah para da’i, ratusan orang yg sudah masuk islam ditangannya, banyak orang bermimpi Rasul saw selalu hadir di majelisnya,


bahkan ada orang wanita dari australia yg selalu mimpi Rasul saw, ia sudah bai’at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak lagi bisa melihat Rasul saw entah kenapa, namun ketika ia hadir di Majelis Hb Munzir di masjid almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah saw..


maka berkata orang itu, sungguh habib yg satu ini adalah syeikh Futuh ku, dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar benar dicintai oleh Rasul saw, kabar itu disampaikan pada hb munzir, dan beliau hanya menunduk malu..


beliau itu masyhur dalam dakwah syariah, namun mastur (menyembunyikan diri) dalam keluasan haqiqah dan makrifahnya. .


bukan orang yg sembarangan mengobral mimpi dan perjumpaan gaibnya ke khalayak umum


ketika orang ramai minta agar Hb Umar maulakhela didoakan karena sakit, maka beliau tenagn tenang saja, dan berkata : Hb Nofel bin Jindan yg akan wafat, dan Hb Umar Maulakhela masih panjang usianya.. benar saja, keesokan harinya Hb Nofel bin Jindan wafat, dan Hb Umar maulakhela sembuh dan keluar dari opname.., itu beberapa tahun yg lalu..


ketika Hb Anis Alhabsyi solo sakit keras dan dalam keadaan kritis, orang orang mendesak hb munzir untuk menyambangi dan mendoakan Hb Anis, maka beliau berkata pd orang orang dekatnya, hb anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira kira masih sebulan lagi usia beliau,..


betul saja, Hb Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat..


ketika gunung papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi “awas”, maka Hb Munzir dg santai berangkat kesana, sampai ke ujung kawah, berdoa, dan melemparkan jubahnya ke kawah, kawah itu reda hingga kini dan kejadian itu adalah 7 tahun yg lalu (VCD nya disimpan di markas dan dilarang disebarkan)


demikian pula ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok, yg terkenal dg sihir dan dukun dukun jahatnya., maka selesai acara hb munzir malam itu, keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitya, ia berkata : saya ingin jumpa dg tuan guru yg semalam buat maulid disini..!, semua masyarakat kaget, karena dia dukun jahat dan tak pernah shalat dan tak mau dekat dg ulama dan sangat ditakuti, ketika ditanya kenapa??, ia berkata : saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam mereka lenyap., lalu subuh tadi saya lihat mereka (Jin jin khodam itu) sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk islam, ketika kutanya kenapa kalian masuk islam, dan jadi begini??, maka jin jin ku berkata : apakah juragan tidak tahu?, semalam ada Kanjeng Rasulullah saw hadir di acara Hb Munzir, kami masuk islam..!


kejadian serupa di Beji Depok seorang dukun yg mempunyai dua ekor macan jadi jadian yg menjaga rumahnya, malam itu Macan jejadiannya hilang, ia mencarinya, ia menemukan kedua macan jadi2an itu sedang duduk bersimpuh didepan pintu masjid mendengarkan ceramah hb munzir..


demikian pula ketika berapa muridnya berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yg terkenal ahli santet dan jago jago sihirnya, maka hb munzir menepuk bahu muridnya dan berkata : MA’ANNABIY.. !, berangkatlah, Rasul saw bersama kalian..


maka saat mereka membaca maulid, tiba tiba terjadi angin ribut yg mengguncang rumah itu dg dahsyat, lalu mereka mnta kepada Allah perlindungan, dan teringat hb munzir dalam hatinya, tiba tiba angin ribut reda, dan mereka semua mencium minyak wangi hb munzir yg seakan lewat dihadapan mereka, dan terdengarlah ledakan bola bola api diluar rumah yg tak bisa masuk kerumah itu..


ketika mereka pulang mereka cerita pd hb munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu..


demikian pula pedande pndande Bali, ketika Hb Munzir kunjung ke Bali, maka berkata muslimin disana, habib, semua hotel penuh, kami tempatkan hb ditempat yg dekat dengan kediaman Raja Leak (raja dukun leak) di Bali, maka hb munzir senyum senyum saja, keesokan harinya Raja Leak itu berkata : saya mencium wangi Raja dari pulau Jawa ada disekitar sini semalam..


maaf kalo gue ceplas ceplos, cuma gue lebih senang guru yg mengajar syariah namun tawadhu, tidak sesohor, sebagaimana Rasul saw yg hakikatnya sangat berkuasa di alam, namun membiarkan musuh musuhnya mencaci dan menghinanya, beliau tidak membuat mereka terpendam dibumi atau ditindih gunung, bahkan mendoakan mereka,


demikian pula ketika hb munzir dicaci maki dg sebutan Munzir ghulam ahmad..!, karena ia tidak mau ikut demo anti ahmadiyah, beliau tetap senyum dan bersabar, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dg kedamaian daripada kekerasan, dan beliau sudah memaafkan pencaci itu sebelum orang itu minta maaf padanya, bahkan menginstruksikan agar jamaahnya jangan ada yg mengganggu pencaci itu,
kemarin beberapa minggu yg lalu di acara almakmur tebet hb munzir malah duduk berdampingan dg si pencaci itu, ia tetap ramah dan sesekali bercanda dg Da’i yg mencacinya sebagai murtad dan pengikut ahmadiyah..


Sumber Mailing list Majelis Rasulullah pemudasuci@yahoo.com

0 komentar

Jumat, 19 Agustus 2011

Pakaian , Sandal Dan barang barang peninggalan Rasulullah

Jumat, 19 Agustus 2011
PAKAIAN RASULULLAH SAW
“Pakaian yang paling disenangi Rasulullah saw. adalah Gamis.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Humaid ar Razi, dari al Fadhal bin Musa, diriwayatkan pula oleh Abu Tamilah dan Zaid bin Habab, ketiganya menerima dari Abdul Mu’min bin Khalid, dari Abdullah bin Buraidah, yang bersumber dari Ummu Salamah r.a.)
• Ummu Salamah r.a. adalah Ummul Mu’minin Hindun binti Mughirah al Makhzumiyah.
Sesungguhnya Nabi saw. keluar (dari rumahnya) dengan bertelekan kepada Usamah bin Zaid. Beliau memakai pakaian Qithri yang diselempangkan di atas bahunya, kemudian beliau shalat bersama mereka.” (Diriwayatkan oleh `Abd bin Humaid , dari Muhammad bin al Fardhal, dari Hammad bin Salamah, dari Habib bin as Syahid, dari al Hasan, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
• Qithri adalah sejenis kain yang terbuat dari katun yang kasar. Kain ini berasal dari Bahrain tepatnya dari Qathar.
Dalam sebuah riwayat Anas bin Malik r.a. mengemukakan: “Pakaian yang paling disenangi Rasulullah saw. ialah kain Hibarah*.” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Mu’adz bin Hisyam dari ayahnya, dari Qatadah, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
• Kain Hibarah ialah kain keluaran Yaman yang terbuat dari katun.
“Rasulullah saw. bersabda: “Hendaklah kalian berpakaian putih, untuk dipakai sewaktu hidup. Dan jadikanlah ia kain kafan kalian sewaktu kalian mati. Sebab kain putih itu sebaik- baik pakaian bagi kalian.”
(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa’id, dari Basyar bin al Mufadhal, dari `Utsman Ibnu Khaitsam, dari Sa’id bin Jubeir, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
“Rasulullah saw. bersabda : “Pakailah pakaian putih, karena ia lebih suci dan lebih bagus. Juga kafankanlah ia pada orang yang meninggal diantara kalian.” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan, dari Habib bin Abi Tsabit, dari Maimun bin Abi Syabib yang bersumber dari Samur bin Jundub r.a.)
SERBAN RASULULLAH SAW
“Nabi saw. memasuki kota Mekkah pada waktu pembebasan kota mekkah,beliau memakai serban hitam.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari `Abdurrahman bin Mahdi, dari Hammad bin Salamah. Hadist inipun diriwayatkan pula oleh Mahmud bin Ghailan, dari Waki’, dari Hammad bin Salamah, dari Abi Zubair, yang bersumber dari Jabir r.a.)
“Sesungguhnya Nabi saw. berpidato da hadapan umat, beliau memakai serban hitam.”(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan,dan diriwayatkan pula oleh Yusuf bin `Isa,keduanya menerima dari Waki’, dari Musawir al Waraq, dari Ja’far bin `Amr bin Huraits,yang bersumber dari bapaknya.)
KHUF RASULULLAH SAW
“Sesungguhnya raja *an-Najasyi menghadiahkan sepasang khuf hitam pekat kepada Nabi saw. lalu Nabi saw. memakainya dan kemudian ia berwudlu dengan (hanya) menyapu keduanya (yakni tidak membasuh kaki).”(Diriwayatkan oleh Hinad bin Siri, dari Waki’, dari Dalham bin Shalih, dari Hujair bin `Abdullah, dari putera Buraidah, yang bersumber dari Buraidah r.a.)
• Khuf ialah sejenis kaos kaki tapi terbuat dari kulit binatang. Khuf dibuat amat tipis dan tingginya menutupi mata kaki. Khuf biasanya hanya digunakan pada musim dingin untuk mencegah agar kulit kaki tidak pecah-pecah. Biasanya, orang memakai khuf ketika musafir di
musim dingin dan masih memakai sepatu luar lagi. Sepatu ini namanya “jurmuq”. Para Ulama Indonesia sering menggunakan istilah Mujah untuk terjemahan khuf. Tapi kadangkadang diterjemahkan juga dengan “sepatu khuf”.
• An najasyi menurut literature barat umumnya disebut Negust. Negust adalah gelar raja-raja di Abesina (Habsyi), sekarang dikenal “Ethiopia”.
SANDAL RASULULLAH SAW
“Bagaimanakah sandal Rasulullah saw. itu?” Anas menjawab : “Kedua belahnya mempunyai tali qibal*(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu Daud at Thayalisi, dari Hamman yang bersumber dari Qatadah)
• Tali qibal adalah tali sandal yang bersatu pada bagian mukanya dan terjepit di antara dua jari kaki.
“Janganlah diantara kalian berjalan dengan sandal sebelah. Hendaklah memakai keduanya.”(Diriwayatkan oleh Ishaq bin Musa al Anshari, dari Ma’an, dari Malik, dari Abiz Zinad, dari al A’raj yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)
“Sesungguhnya Nabi saw.melarang seorang laki-laki makan dengan tangan kiri dan berjalan dengan sandal sebelah.”(Diriwayatkan oleh Ishaq bin Musa,dari Ma’an,dari Malik,dari Abi Zubair,yang bersumber dari Jabir r.a.)
“Sesungguhnya Nabi saw. bersabda : “Bila salah seorang diantara kalian hendak memakai sandal hendaklah ia memulainya dari yang sebelah kanan. Dan bila ia melepasnya, maka hendaklah dimulai dari yang sebelah kiri. Hendaklah posisi kanan dijadikan yang pertama kali dipasangi sandaldan yang terakhir kali dilepas.”(Diriwayatkan oleh Qutaibah, dari Malik, dan diriwayatkan pula oleh Ishaq bin Musa ,dari Ma’an, dari Malik, dari Abu Zinad, dari A’raj yang bersumber dari Abu Hurairah r.a.)
CINCIN RASULULLAH SAW
“Cincin Rasulullah saw. terbuat dari perak sedangkan permatanya dari Abessina (Habsyi)”.(Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa’id dan sebagainya, dari `Abdullah bin Wahab, dari Yunus, dari Ibnu Syihab, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
“Tatkala Rasulullah saw. hendak menulis surat kepada penguasa bangsa `Ajam (asing), kepadanya diberitahukan: “Sungguh bangsa `Ajam tidak akan menerimanya, kecuali surat yang memakai cap. Maka Nabi saw. dibuatkan sebuah cincin (untuk cap surat). Terbayanglah dalam benakku putihnya cincin itu di tangan Rasulullah saw.”
(Diriwayatkan oleh Ishaq bin Manshur, dari Mu’adz bin Hisyam, dari ayahnya, dari Qatadah,yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
• karena sebagaimana dikatakan bahwa cincin Nabi saw. dipakai sebagai pengecap surat,maka Nabi saw. tidak memakainya karena fungsinya pun lain. Atau mungkin saja pengertiannya bukan tidak dipakai, tapi jarang.
“Ukiran yang tertera di cincin Rasulullah saw adalah “Muhammad” satu baris ,”Rasul” satu baris, dan “Allah” satu baris”.
(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Yahya, dari Muhammad bin `abdullah al Anshari, dari ayahnya, dari Tsumamah, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
“Sesungguhnya apabila Nabi saw. masuk ke jamban, maka ia melepaskan cincinnya.”(Diriwayatkan oleh Ishaq bin Manshur, dari Sa’id bin `Amir, dan diriwayatkan pula oleh Hajjaj bin Minhal, dari Hamman, dari Ibnu Juraij, dari Zuhri yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
CARA RASULULLAH SAW  BERCINCIN
“Sesungguhnya Nabi saw. memakai cincin di jari tangan kanannya.”(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Sahl bin `Asakir al Baghdadi, dan diriwayatkan pula oleh `Abdullah bin Abdurrahman, keduanya menerima dari Yahya bin Hisan, dari Sulaiman bin Bilal, dari Syarik bin `Abdullah bin Abi Namir, dari Ibrahim bin `Abdullah bin Hunain, dari bapaknya, yang bersumber dari `Ali bin Abi Thalib k.w.)

0 komentar

Sholatum bisalamilmubiin / solatum bisalamil mubin








             

                –**(صَــلآةٌ بـِالــــــسَّـلاَمِ )**–



صَــلآةٌ بـِالــــــسَّـلاَمِ المُبِينْ *** لِـنُـقـْطَةِالـتَّـعْـيـِـينْ يَـــاغَـرَمِى
Sholatum bissalamil mubiini      linuqtotitta’yiini ya ghoromi

نَبِيٌّ كـَانَ اَصْـلَ التَّـكْــــوِيْنِ *** مِنْ عَهْدِ كُنْ فَيَكُـونْ يَاغَـرَمِى
Nabiyyun kana ashlattakwiini            min ‘ahdikun fayakun ya ghoromi

اَيَــا مَنْ جَـاءَنَـاحَـقًّــانَــذِيْــرِ *** مُغِـيْـثـًامُسْبـِـلاًسُــبُلَ الرَّشَـــادِ
Ayyaman ja ana haqqon nadziri       mughiitsam musbilan subularrosyaadi

رَسُوْلُ اللهِ يَاضَاوِى الجَبـِيْنِ *** وَيَــامَنْ جَــاءَبـِاالحَقِّ الْمُبـِــينْ

Rasulullahiya dhowil jabiini      wa ya man ja a bil haqqil mubiini

صَـلاَةٌ لـَمْ تـَزَلْ تُتـْــــــــــلـَى عَلَيْكَ *** مِعْطَارِالنَّسِيْمِ تُهْدَى إِلَيْكَ

sholatullamtazal tutla alaika         kami’thorinnasiimi tuhda ilaika



Artinya atau maknanya sholatum bisalamil


Shalawat serta salam ku persembahkan  kepada mu wahai kekasih ku
Sebagai bukti keteguhan ku,wahai Nabi saw (kekasih ku)
Engkaulah sebenar-benarnya pemberi peringatan pada masa mu
Wahai kekasih ku,wahai Rasulullah saw yang bercahaya wajahnya penunjuk jalan kebenaran
Tak lekang sholawat tercurah pada mu wahai pembawa kebenaran,laksana hembusan angin yang kencang.

0 komentar